Dalam orasinya, Chandra menekankan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam pengelolaan data sebagai dasar kebijakan yang lebih efektif. Ia juga memperingatkan tentang meningkatnya gini rasio Depok yang mencapai 0,4, yang menggambarkan ketimpangan ekonomi yang semakin dalam.
“Ketimpangan ini serius. Depok juga menjadi kota termahal keempat di Indonesia. Sementara itu, sebagian besar pendapatan warganya berasal dari Jakarta, bukan dari potensi ekonomi lokal Depok sendiri,” tambahnya.
Kampanye ini juga dimanfaatkan oleh Chandra untuk menyoroti ketidakmampuan pasangan calon petahana dalam menyelesaikan masalah utama kota Depok. “Kalau mau jadi pemimpin, niatnya harus baik dulu. Jangan membanggakan data yang tidak sesuai realitas,” sindirnya.
Antusiasme warga yang hadir dalam kampanye terlihat jelas. Banyak yang menyatakan dukungannya terhadap pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah untuk membawa perubahan nyata di Depok.
Chandra mengakhiri kampanye dengan menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan ekonomi lokal, mengurangi angka kemiskinan, dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. “Saatnya Depok berubah. Kita harus bersama-sama mewujudkan kota yang lebih adil dan sejahtera,” pungkasnya.