DEPOK, faktual-news.com – Dodo Lantang, Sabtu (22/05/2025) meluncurkan buku ‘Mentang – Mentang Oligarki’ di JPW Garden, GDC Kota Depok
Buku Mentang Mentang Oligarki karya Dodo Lantang adalah sebuah buku yang berani mengkritik sistem kekuasaan dan membuka diskusi tentang masa depan demokrasi melalui puisi
Dodo Lantang mengatakan bahwa antologi puisi “Mentang-Mentang Oligarki” bukan sebatas kumpulan puisi. la menyerupa seruan politik dan keberanian yang membisik, bahwa melawan oligarki tak cukup hanya dengan berteriak dalam dunia yang kadung penuh kegaduhan.
“Mentang-Mentang Oligarki adalah bentuk perlawanan kecil saya. Ketika saya tidak bisa berteriak atau melawan secara fisik, saya memilih menulis. Puisi-puisi ini adalah fragmen dari kenyataan. Bagaimana mungkin laut dan sungai bisa disertifikasi? Jangan-jangan, kelak harga diri pun bisa,” katanya dengan nada kritis.
Penulisan buku ini diperkuat melalui dialog panjang bersama akademisi, jurnalis, dan rekan sejawat. Diskusi tersebut memperkaya narasi dalam menggambarkan realitas sosial melalui puisi.
Meminjam lensa Jeffrey Winters, maka karya ini adalah peta simbolik dari oligarki material. Oligarki tidak hadir sebagai sosok otoriter, melainkan sebagai sistem yang halus dan terstruktur.
Dodo juga mengatakan bahwa, puisi tidak berhenti pada kritik, tetapi menyisipkan bentuk pertentangan melalui pendekatan metaforik: seperti pertanyaan seorang anak kepada ibu tentang demokrasi yang di metaforkan panci kosong. peta dan stempel yang saling bertatap mata pada sebuah meja kekuasaan, terkesan jenaka namun satir.
Melalui Mentang-Mentang Oligarki, Dodo berharap akan lahir penulis-penulis baru yang berani bersuara






