Saat calon korban merasa janggal karena suara yang terdengar tidak cocok, pelaku menjawab santai, “Iya, suaramu juga beda.”
Korban menduga pelaku menggunakan rekaman video call yang saat itu berlatar belakang mobil pribadi sehingga seperti tampilan video terlihat alami dan tidak mudah dicurigai.
“Kalau kamu dicurigai, mereka akan bilang jaringan buruk atau sengaja buat putus-putus,” tambahnya.
Aiko menyarankan ketika divideo call agar meminta kepada penilpun penipu untuk mengarahkan ke lokasi lain jangan hanya wajah sehingga bideo editing tersebut tidak bisa lagi lanjut untuk aksi penipuan.
Peringatan untuk Jurnalis dan Masyarakat Umum
Modus penipuan ini dinilai berbahaya karena menyasar lapisan profesional, termasuk jurnalis, akademisi, bahkan aktivis sosial.
Ia mengimbau agar semua pihak ekstra hati-hati bila menerima video call dari nomor baru—terlebih jika disertai permintaan pribadi atau finansial.
Pihak SWI tengah menyusun panduan darurat keamanan digital untuk para anggotanya, dan mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya pada wajah yang muncul di layar, namun tetap melakukan verifikasi identitas secara menyeluruh melalui jalur resmi.
Kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian. Nomor pelaku, 0813-7033-6090, sedang dalam pelacakan oleh tim siber.
Ahli keamanan digital menyarankan masyarakat untuk segera mengaktifkan verifikasi dua langkah di aplikasi WhatsApp dan tidak sembarang menerima video call dari nomor tidak dikenal.