Sementara itu, Ketua Umum PP Rifaiyah, Dr. KH. Mukhlisin Muzarie, M.Ag., menyatakan bahwa tugas organisasi pada hakikatnya adalah tugas agama.
“Tujuan kita adalah meneruskan perjuangan Syaikh Ahmad Rifa’i dalam mengembangkan, membimbing, dan membina umat agar dapat mengamalkan agama Islam dengan baik, seperti yang disebut dalam kitab Syaikh Ahmad Rifa’i: ‘sah iman lan sah ibadah’,” jelasnya.
H. Fahrozi Dahlan, Ketua Pimpinan Wilayah terpilih meenambahkan bahwa kami berkomitmen untuk terus bekerja keras dan menghadirkan program-program yang inovatif dan tepat guna, demi kemajuan bersama,
“Muswil ke-3 ini menjadi saksi penting perjalanan Rifa’iyah Jabodetabek menuju masa depan yang lebih cerah. sehingga siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan yang lebih besar lagi’ papar Fahrozi
Semangat dan dedikasi ini diharapkan mampu menginspirasi organisasi Rifa’iyah lainnya di seluruh Indonesia untuk terus maju dan berkembang
Sejarah Organisasi RifaiyahB
erawal sebagai gerakan protes pada tahun 1850 yang dipelopori oleh Pahlawan Nasional K.H. Ahmad Rifa’i dari Kendal, Jawa Tengah, gerakan ini tidak hanya berfokus pada dakwah Islam, tetapi juga pada perlawanan sosial.K.H. Ahmad Rifa’i melakukan perlawanan politis melalui penulisan dan pengajaran kitab-kitab Tarajumah, yang menjadi fondasi gerakan Rifa’iyah.
Pada awal Oktober 1991, ulama dan cendekiawan Rifa’iyah berkumpul di Wonosobo dan membentuk Majelis Ulama Rifa’iyah untuk menjembatani lahirnya organisasi resmi. Pada tanggal 25 Desember 1991, di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Cirebon, organisasi Rifa’iyah resmi didirikan.
Hal ini menandai transformasi gerakan kultural Rifa’iyah menjadi sebuah organisasi yang lebih sistematis dan modern.