“Tidak ada istilah orang asli penduduk lokal atau pendatang. Semuanya tinggal di wilayah Rajeg dan sudah dalam administrasi Rajeg. Jadi semuanya bisa berperan,” tandas Oman.
Pertemuan yang gagas oleh tokoh pers Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom. bersama rekan-rekan yang mewakili wartawan yang berdomisili di Kecamatan Rajeg yakni Bang Joni dari Wartawan Senior dari Media TV Berita Satu Group, Rudito, Pemimpin Perusahaan DetikBorneo Group, Sanusi dari media Siber dinamikaonline.com, Awang posnews.com.
“Maksud kehadiran kami adalah ingin bersinergi dengan pemerintah ditingkat Kecamatan dalam mengawal program pemerintah yang sedang bergulir diantaranya adalah Koperasi Desa Merah Putih. Pers punya tugas sebagai kontrol sosial agar program berjalan baik dan sesuai harapan,” ujar Imam Suwandi yang juga sebagai pengamat sosial dan politik.
Selain itu Kepala Bidang Litbang dan Diklat Dewan Pimpinan Pusat Sekber Wartawan Indonesia (SWI) ini berharap bisa bersinergi lebih nyata sebagai media partner pemerintah dalam mensosialisasikan program yang ada di tingkat Kecamatan hingga Desa/Kelurahan di wilayah Kecamatan Rajeg.
“Kami sebagai warga yang tinggal di wilayah Rajeg ini ingin ikut berkolaborasi membangun lingkungan dengan mengawal informasi dan menjadi wadah bagi para wartawan yang beroperasi di wilayah Rajeg agar lebih kondusif dan terkoordinasi dengan baik. Sehingga bisa menghindari kesan negatif pada keberadaan pers yang sedang melakukan peliputan,” ungkap Imam yang pernah bekerja sebagai staf sekretariat di Dewan Pers.
Dalam kesempatan tersebut, Forum Wartawan Rajeg (FWR) berharap bisa difasilitasi dan diberi dukungan yang sama dari pihak Kecamatan agar rekan-rekan pers yang ada tidak diperlakukan diskriminasi.
“Saya berharap ada program bagi para wartawan atau fasilitasi dari Kecamatan dalam meningkatkan kualitas pemberitaan dan profesionalisme para wartawan,” pungkas Imam Suwandi selaku koordinator FWR.